Nusa Tenggara Timur, ditrinews.com – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021, sekira pukul 01.00 WIT, mengakibatkan kerugian baik korban jiwa maupun materiil.
Data yang berhasil dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 17.30 WIB, terdapat 41 orang meninggal dunia.
Kepala Pusdatin BNPB, Raditya Jati, mengatakan berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusdalops BNPB hingga pukul 17.30 WIB, yakni 41 orang meninggal dunia, 9 luka-luka, 27 hilang dan 49 kepala keluarga terdampak.
Masih menurutnya, data ini masih bersifat dinamis karena kita masih koordinasi dengan daerah. Jadi ini data per 17.30 WIB.
Sebanyak empat kecamatan di Flores Timur terdampak bencana becana banjir yaitu Ile Boleng, Andonara Timur, Wotan Ulu Mado dan Andonara Barat.
“Sementara, data yang sudah masuk ada 6 desa terdampak dan ini masih terus kita update,” ungkap Raditya.
Akibat dari banjir bandang ini, kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.
Ada rumah juga warga sekitar yang hanyut terbawa banjir, serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Sampai saat ini aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan.(*)