Lampung, ditrinews.com – Hari Pendidikan Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 2 Mei, karena tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan libur Nasional, maka upacaranya dilaksanakan setelah libur.
Kita harus tetap tangguh dan kuat dalam melewati semua tantangan dan tidak takut untuk mencoba suatu hal yang baru.
“Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” kata Walikota Metro, Wahdi, saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat, 13 Mei 2022.
Kemudian, Asesmen Nasional digunakan agar sistem pendidikan terbebas dari ancaman tiga dosa pendidikan, serta tidak ada lagi batasan bagi anak Indonesia untuk berekspresi dan berkarya.
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan, karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk ‘menghukum’ guru atau murid. Tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” ujar Wahdi menyampaikan amanat dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim, di halaman Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Lampung.
Walikota juga menyampaikan, para seniman dan pelaku budaya sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan untuk melahirkan terobosan kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
“Semua perubahan positif , tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain. Presiden Indonesia saat konferensi tingkat tinggi G20 tahun ini, membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” jelasnya. (Adv)