Jakarta, ditrinews.com – Tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN), tahun ini merupakan peringatan Hari Guru Nasional ke-27 yang puncaknya jatuh pada hari Kamis, 25 November 2021.
Tema peringatan Hari Guru Nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah merilis logo dari peringatan Hari Guru Nasional 2021.
Logo peringatan HGN 2021 memuat simbol berbentuk hati, dengan ilustrasi berwarna-warni.
Mungkin ada sebagian orang yang sudah lupa atau memang belum tahu, bahwa Hari Guru Nasional itu ada sejarahnya.
Peringatan Hari Guru secara resmi ditetapkan pada 1994 melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.
Karena pentingnya peran guru, tak heran Sartono yang merupakan pencipta lagu Hymne Guru menggambarkannya dengan ‘pelita dalam kegelapan’ dan ‘embun penyejuk dalam kehausan’
Mendikbud, Wardiman Djojonegoro, saat itu menjelang peringatan Hari Guru pertama kali, menyebut segala prestasi dalam pendidikan tak lepas dari seorang guru.
Pemilihan Hari Guru Nasional yang bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru.
Sebelumnya, PGRI yang merupakan organisasi guru tersebut dinamakan Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
PGHB sendiri merupakan organisasi yang mewadahi perjuangan para guru pribumi di zaman Belanda dengan beranggotakan Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
Umumnya, para guru yang tergabung dalam PGHB bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Tujuan berdirinya organisasi tersebut untuk mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Pada 1932, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Saat zaman pendudukan Jepang, PGI dilarang melakukan berbagai aktiivtas karena adanya larangan segala jenis organisasi.
Setelah Indonesia merdeka, diadakan Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Dalam kongres tersebut, dibentuklah organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia. (*)