Jakarta, ditrinews.com – Ramadhan 1442 H sudah memasuki 10 hari terakhir. Di sepuluh hari terakhir, mari kita tingkatkan ibadah kita.
Memasuki minggu-minggu terakhir bulan Ramadhan, banyak umat Islam yang mulai menantikan malam Lailatul Qadar.
Menurut yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang istimewa. Bahkan satu malam saja bisa lebih baik dari seribu bulan jika dimanfaatkan dengan beribadah sebaik mungkin.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr : 1–5).
Simak tanda-tanda malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Biasanya, malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil di 10 hari akhir Ramadhan.
Malam Lailatul Qadar jadi salah satu malam yang ditunggu-tunggu umat Muslim selama bulan Ramadhan karena berbagai keistimewaannya.
Namun nyatanya, Rasulullah SAW tidak mengungkap secara pasti kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi di bulan Ramadhan.
Meski begitu ada beberapa tanda yang bisa kita kenali dari datangnya malam Lailatul Qadar.
Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar adalah matahari tidak bersinar terik pada siang harinya.
Udara tidak terlalu panas ataupun dingin, suasana malam sangat hening dan tenang, dan bahkan tidak ada anjing menggonggong ataupun binatang yang bersuara.
Jika merasakan berbagai tanda itu dan Anda yakin bahwa itu adalah malam Lailatul Qadar, maka segeralah membaca doa berikut.
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
Artinya: Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku.
Doa yang juga sering dipanjatkan Nabi Muhammad di malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah:
“Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.’
Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Berdasarkan penjelasan Imam An-Nawawi, ada beberapa amalan yang biasa dilakukan pada Lailatul Qadar.
Meskipun kita tidak tahu secara pasti kapan datangnya Lailatul Qadar, yang penting amalan ini dilakukan selama bulan Ramadan, khususnya sepuluh terakhir Ramadan.
Tiga keutamaan Lailatul Qadar yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadits
- Hari ketika Allah SWT mentakdirkan agamanya dan pedoman untuk Nabi SAW.
Menurut Syekh Muhammad Abduh, pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT menyeru kepada umat manusia untuk berjalan ke arah yang benar.
Selain itu, pada malam itulah Allah SWT telah mengangkat kedudukan Nabi-Nya dan memuliakannya dengan menjadi Rasul terakhir.
- Diturunkannya kitab suci Al-Quran
Turunnya Al-Quran atau Nuzulul Quran adalah hari bersejarah umat Islam. Saat itulah tatanan dunia berubah dari penuh kemaksiatan dan kezaliman menjadi penuh keberkahan dan kebenaran.
Al Quran turun saat Nabi Muhammad bertafakur di Gua Hira.
Surat pertama yang diturunkan adalah Al-Alaq ayat 1-5.
- Turunnya para malaikat termasuk malaikat Jibril
Tujuan turunnya para malaikat di sini adalah untuk membagikan kebahagiaan dan kedamaian kepada manusia yang berbuat baik di bulan Ramadan.
Barangsiapa yang mendapat keberkahan di malam Lailatul Qadar maka nilainya lebih baik dari melakukan kebaikan selama 84 tahun (1000 bulan).
7 amalam malam lailatul qadar:
- Sholat
Seperti hari-hari biasanya, salat menjadi amalan wajib yang ditunaikan bagi setiap Muslim.
Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan Abu Hurairah pernah bersabda: “Siapa saja yang melaksanakan sholat saat malam Lailatul Qadar karena iman dan berharap pahala dari Allah, dosa-dosanya akan diampuni.” (Hadits Riwayat Bukhari Nomor 1.901).
Selain sholat wajib, ada beberapa amalan salat sunnah yang sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadar, di antaranya salat tahajud dan hajat.
Salat tahajud bisa dilakukan setelah bangun tidur, dan waktu yang paling tepat adalah di sepertiga malam.
Selain itu, salat hajat merupakan amalan yang dilakukan ketika seorang mukmin mengharapkan sesuatu kepada Allah SWT.
Melakukannya di malam-malam di mana Lailatul Qadar akan turun, akan memperbesar kemungkinan hajatmu akan dikabulkan.
Tentunya, atas dasar niat pada Allah SWT.
- Dzikir
Dzikir menjadi amalan sederhana dan mudah, tapi sering kali tidak dilakukan oleh seorang muslim.
Dengan berdzikir, seorang muslim akan menyebut asma Allah, mengingatnya, di mana pun dan kapan pun.
Tidak ada aturan yang mengikat untuk berdzikir, melafalkan takbir, hamdallah, pujian, asmaul husna, dan lain sebagainya dalam situasi apa pun termasuk ke dalam amalan dzikir.
- Membaca Al Quran
Salah stau amalan yang bisa dilakukan untuk menyambut turunnya Lailatul Qadar adalah dengan membaca Al Quran.
Memperbanyak tilawah Alquran di malam-malam Lailatul Qadar, mungkin akan menghampiri mendatangkan berkah tersendiri.
Karena pada malam itu, malaikat akan turun bersamaan dengan berkah yang dilimpahkan oleh Allah SWT.
- Iktikaf
Biasanya, seorang Muslim akan menghabiskan menyambut malam Lailatul Qadar dengan berdiam diri di masjid dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Untuk melakukan Iktikaf, seornag muslim harus dilandasi niat bersungguh-sungguh untuk bersimpuh dan mengingat Allah.
Iktikaf sendiri tidak diwajibkan bagi setiap umat Islam.
- Bersholawat
Memperbanyak selawat pada Nabi Muhammad SAW juga dianjurkan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Sebab, doa yang diijabah dan mustajab melalui berselawat atas Nabi Muhammad SAW.
- Berdoa
Berdoa merupakan amalan yang tidak terbatas.
Selain dapat memanjatkan apa pun, seorang muslim pun dapat melakukannya kapan saja.
Namun, ada satu doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dipanjatkan.
Doa tersebut yaitu:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni”
Aisyah berkata; “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?”,
beliau menjawab: “Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema’af mencintai kema’afan, maka ma’afkanlah daku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
- Bersuci Lahir dan Batin
Salah satu yang dianjurkan saat menyambut turunnya malam Lailatul Qadar adalah dengan bersuci.
Bersuci bisa dilakukan dengan mandi, berwudhu, dan menggunakan wewangian di malam yang dimungkinkan terjadi malam Lailatul Qadar.
Amalan untuk menyambut malam Lailatul Qadar tidak terbatas pada 7 amalan tersebut.
Ada banyak ibadah baik yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah dan mendapatkan rahmat Lailatul Qadar.
Semua amalan terhitung baik dan berpahala, tergantung dari bagaimana niat yang dipanjatkan atas nama Allah SWT.(*)