Lampung, ditrinews.com – Peresmian Monumen Sakai Sambayan yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Metro ke-85 dan berlangsung di Taman Merdeka, Kota Metro, Lampung, pada Jumat, 10 Juni 2022, menuai kecaman.
Kecaman tersebut dilontarkan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Tondi MG Nasution, saat ditemui wartawan.
Pasalnya, yang hadir dan meresmikan Monumen bukan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, melainkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang didampingi Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin, dan Wakil Walikota, Qomaru Zaman.
Menurut Ketua DPRD Kota Metro, kita inikan punya Gubernur juga, seharusnya yang meresmikan dan hadir dalam acara tersebut yakni Gubernur Lampung bukan Gubernur dari wilayah lain.
“Menurut saya, pejabat yang meresmikan Monumen tersebut dinilai tidak sesuai dengan birokrasi yang seharusnya,” cetus Tondi, Senin, 13 Juni 2022.
“Enggak nyambung dan nggak pas kalau peresmian Monumen dilakukan oleh Gubernur provinsi lain. Sistem pemerintahan seperti apa kalau seperti itu, sedangkan Monumen ini berada di aset Pemkot Metro, kecuali Monumen terletak di tanah pribadi, ya monggo mawon,” imbuhnya.
Tondi mengatakan, kalau Pak Anies hanya menghadiri peringatan HUT Kota Meto dan penandatangan MOU antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Metro, ya okelah.
“Dia itu Gubernur provinsi mana? Kok bisanya, bersama Walikota Metro meresmikan Monumen Sakai Sambayan. Ini Provinsi Lampung ada Gubernurnya lo, apa dianggap nggak ada? Kalau Gubernur Lampung yang meresmikan, itu baru nyambung,” ucapnya.
Anggota Fraksi Golkar ini menambahkan, dalam melakukan suatu kegiatan harusnya lebih bijak dan jangan hanya ingin mencari pencitraan saja sehingga bisa menimbulkan polemik di masyarakat.
“Kepala Daerah harus faham, bukan nambah membuat masyarakat bertanya-tanya. Lakukan saja sesuai prosedur dan tatanannya.” Tutup Tondi. (Rizky)