Jakarta, ditrinews.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini tengah bersiap mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara.
Di antaranya B.1.1.7 dari Inggris, B.1.351 dari Afrika Selatan, P.1 dari Brasil, serta varian mutasi ganda B.1.617 di India yang diperkirakan lebih berbahaya dan cepat menular.
Budi memperkirakan, dengan adanya mutasi-mutasi itu bisa memunculkan kekhawatiran akan terjadinya lonjakan kasus yang sangat tinggi secara global.
“Gelombang kasus di India dipengaruhi oleh mutasi virus dan adanya pelonggaran penegakan protokol kesehatan (prokes). Akibatnya, penularan kembali terjadi dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi,” ucap Budi saat siaran pers di laman resmi Kemenkes, Sabtu, 24 April 2021.
Ia menambahkan, bahwa ini bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam mengamati laju penularan Covid-19.
Indonesia saat ini, jelas Budi secara agresif sedang melakukan pemeriksaan Whole Genome Squencing (WGS). Sehingga akan lebih cepat diketahui karakteristik virus Covid-19, yang diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat penularan dan dapat meningkatkan kesembuhan.
Menurut data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia yang dilaporkan sejak Januari 2020 hingga Maret 2021, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 1191 sekuens virus corona (SARS-CoV-2).
Hasilnya ditemukan adanya mutasi virus baru yang saat ini tengah terjadi di Eropa.
Oleh sebab itu, Budi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi prokes.
“Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan prokes sehingga pada saat varian of convern B.1.1.7 semakin besar porsinya, kita sudah siap,” ungkapnya.(*)