Jakarta, ditrinews.com – Mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus tindak pidana korupsi di Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel.
Alex ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung bersama dengan mantan Komisaris PDPDE Sumsel, Muddai Madang.
Alex dan Muddai, saat ini telah resmi ditahan selama 20 hari. “Untuk saudara AN, ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang cabang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sementara saudara MM ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Kamis, 16 September 2021.
Leonard mengatakan, Alex diduga meminta alokasi gas bagian negara dari Badan Pengelola Minyak dan Gas (BP Migas) untuk PDPDE Sumsel. Sedangkan Muddai Madang diduga menerima pembayaran yang tidak sah berupa fee marketing dari PT PDPDE Gas.
Namun, Leonard enggan menyebut berapa besaran aliran dana yang diterima oleh Alex maupun Muddai.
Berikut ini adalah rekam jejak karier Alex Noerdin sebelum terjerat kasus rasuah tersebut.
1. Bermula dari pegawai pemda
Sebelum terjun ke dunia politik, Alex Noerdin sempat tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumsel. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang.
2. Menjadi Bupati Musi Banyuasin
Pada 2001, Alex Noerdin mengikuti pemilihan Bupati Musi Banyuasin berpasangan dengan Mat Syuroh, dan terpilih. Nama Alex sempat melambung kala itu berkat program pendidikan dan kesehatan gratis.
Untuk periode kedua, Alex pun terpilih kembali masa jabatan 2007-2012, ia berpasangan dengan Pahri Azhari. Kendati demikian, alex tidak meneruskan jabatannya hingga selesai lantaran mengikuti pemilihan langsung Gubernur Sumsel pada 2008.
3. Gubernur Sumsel dua periode
Setelah melepas jabatan sebagai Bupati Musi Banyuasin, Alex Noerdin maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel berpasangan dengan Eddy Yusuf pada 2008.
Mereka terpilih berkat kampanye pendidikan dan pengobatan gratis. Namun, ia kembali tak merampungkan tugasnya lantaran ikut pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012.
Alex Noerdin gagal terpilih dalam kontes politik di Ibu Kota Negara tersebut. Setelah tak melenggang sebagai orang nomor satu DKI Jakarta, Alex kembali mancalonkan diri menjadi Gubernur Sumsel di 2013 dan kembali menang. Ia pun menjabat hingga 2018.
4. Sempat ikut Pilgub DKI Jakarta 2012
Alex Noerdin tercatat tak menyelesaikan jabatan periode pertamanya sebagai Gubernur Sumsel untuk berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Waktu itu, ia berpasangan dengan Nono Sampono.
Alex hanya memperoleh 202,643 suara atau 4,67 persen dan menempati posisi lima dari enam pasangan calon.
Dengan demikian, pasangan Alex-Nono pun gagal melaju ke putaran kedua. Pemilihan Gubernur DKI Jakarta itu pun dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
5. Melenggang ke Senayan
Setelah malang melintang sebagai kepala daerah, Alex Noerdin masuk ke Senayan melalui Partai Golkar dalam Pemilihan Umum 2019.
Dalam pemilihan legislator tersebut, Alex mendapat suara terbanyak dari daerah pemilihan (dapil) Sumsel 2 dan mengantongi 145.622 dukungan.
Sebagai anggota DPR, Alex Noerdin sempat menjadi Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR.(*)