Jatim, ditrinews.com – Bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny yang berada di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), ambruk kala para santri tengah menunaikan ibadah salat Ashar berjemaah, Senin (29/09/2025) sore WIB.
Akibat peristiwa ambruknya musala di Ponpes Al-Khoziny ini, sebanyak 102 menjadi korban dan telah dievakuasi dari lokasi kejadian. Dari jumlah tersebut, 91 orang melakukan evakuasi mendiri dan 11 lainnya dievakuasi tim SAR.
Para korban dievakuasi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Rumah Sakit (RS) Delta Surya dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo. Ada satu orang korban yang dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo dikabarkan meninggal dunia.
Satu orang korban meninggal dunia tersebut diketahui bernama Ahmad Maulana Alfian Ibrahim, berumur 13 tahun, merupakan warga Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantika, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova, mengatakan bahwa saat ini masih ada 38 orang yang masih dalam proses pencarian di lokasi kejadian.
“Dari 102 santri yang telah berhasil dievakuasi, sementara 101 orang selamat dan 1 orang meninggal dunia, sedangkan 38 orang masih dalam proses pencarian,” ucap Dodi menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (30/09/2025).
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Khoziny, KH R Abdus Salam Mujib, angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya. Pembangunan musala tersebut sudah berjalan antara 9 hingga 10 bulan. Bagian bawah bangunan difungsikan untuk musala, dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.
“Bangunan yang ambruk tersebut saat ini masih dalam proses pengerjaan. Sebelum kejadian, paginya dilakukan pengecoran di lantai atas yang merupakan pengerjaan lantai terakhir,” kata Kiai Salam kepada awak media di lokasi. (*)