Jakarta, ditrinews.com – Kapal tanker LNG Aquarius mengalami insiden kebocoran pipa steam, pada Sabtu, 17 April 2021 dini hari. Hanya saja, pihak NR belum mengungkap soal detail insiden yang terjadi.
Menyikapi kejadian tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan akan terus berkoordinasi dengan PT Nusantara Regas (NR).
Corporate Secretary PGN Rachmat Hutama mengatakan, PGN bersama NR akan memastikan agar penyaluran gas ke sektor kelistrikan tetap aman dengan melakukan pengaturan pola operasi seluruh infrastruktur, baik pipa maupun non pipa secara optimal atas insiden yang terjadi.
“PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai Subholding Gas memberikan dukungan penuh kepada PT Nusantara Regas dalam menjaga pasokan gas bumi dari FSRU (floating storage regasification unit) Jawa Barat ke Pembangkit Listrik Muara Karang dan IP Tanjung Priok tetap aman sesuai dengan Kontrak jual beli gas bumi yg ada,” ujar Rachmat dikutip dari Kontan.co.id, Senin, 19 April 2021.
Rachmat memastikan, operasional penyaluran gas di FSRU Nusantara Regas Satu, termasuk ke pelanggan dapat dimitigasi dengan baik.
“Saat ini, koordinasi terus dilakukan oleh PGN dan NR utk operasional penyaluran gas ke pelanggan. Saat ini, kondisi supply gas dari FSRU Jawa Barat (Nusantara Regas Satu) ke Pelanggan di Muara Karang dan Priok masih memadai,” papar Rachmat.
Status kapal LNG Aquarius, dikutip dari laman resmi Nusantara Regas, kapal tersebut disewa oleh PT Nusantara Regas dari PT Hanochem Shipping mulai tahun 2012. Kapal Aquarius adalah kapal LNG berbendera Indonesia dan diawali oleh 100% Crew dari Indonesia.
LNG Carrier ini yang mengangkut LNG menuju FSRU Nusantara Regas Satu. Kapasitas angkutnya mencapai sebesar 125.000 m3.
NR sendiri memiliki hubungan afiliasi dengan PGN. Berdasarkan laporan keuangan tahunan PGN di tahun 2020, sebanyak 40% saham NR dimiliki oleh PGN.(*)