Jatim, ditrinews.com – Gempa bumi dengan magnitudo (6,5) mengguncang daerah Sumenep, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa (30/09/2025) dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT pada kedalaman gempa 11 Km, dan tidak berpotensi tsunami.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), usai gempa magnitudo (M) 6,5 mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur, terjadi empat kali gempa susulan yang semuanya berpusat di laut dan disebabkan oleh adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.
“Gempa susulan sebanyak empat kali ini terjadi hingga pukul 00.29 WIB, Rabu pagi, dari kejadian awal pada pukul 23.49 WIB pada Selasa (30/09/2025) malam,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Rabu (01/10/2025).
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi kali ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak dari kejadian gempa bumi dengan magnitudo (6,5) ini, laporan sementara ada sekitar 22 bangunan mengalami kerusakan baik ringan, sedang, maupun berat, termasuk dua masjid, satu musala, dan satu bangunan puskesmas juga mengalami kerusakan.
Tim BPBD saat ini masih terus melakukan pendataan ke lapangan untuk memastikan jumlah korban, baik bangunan maupun korban jiwa. Selain itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat terkena serpihan kaca bangunan yang rusak.
“Untuk korban jiwa, sementara ada 3 (tiga) orang yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat terkena serpihan kaca banguan yang rusak,” ujar Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili.
Lanjutnya, adapun identitas dari para korban yang mengalami luka-luka yaitu Faiz Iqbal (21), warga Karang Tengah, Sahraye (80), warga Rokkorok Barat Pancor, dan Moade (72), warga Sabung Pancor, Kecamatan Gayam, Sumenep. (*)