Jakarta, ditrinews.com – Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia menerjukan 28 atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) yang berkesempatan untuk meraih prestasi tertinggi medali emas.
Kontingen Indonesia yang diterjukan pada Olimpiade Tokyo 2020 terdiri dari 11 atlet bulutangkis, dua dari atletik, empat atlet panahan, satu atlet menembak, dua atlet rowing, lima atlet angkat besi, dua atlet renang dan satu atlet surfing plus cadangan.
Jumlah yang sama seperti ketika Indonesia membawa pulang satu medali emas saat Olimpiade Rio de Janeiro 2016 melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran bulutangkis.
Untuk Olimpiade Tokyo 2020, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, enggan menyebut jumlah medali yang jadi target raihan kontingen Indonesia.
Hanya saja, para atlet diharapkan bisa meraih prestasi lebih baik dari yang dihasilkan di edisi Olimpiade sebelumnya, 2016.
“Olimpiade 2020 diharapkan akan lebih baik dari Olimpiade sebelumnya. Target kita langsung peringkat, jadi kita tak menyebut berapa emas, perak, perunggu. Tapi saat diskusi, sangat gampang di monitor. Jadi dalam grand design target kita harus lebih baik dari yang terakhir,” ujar Amali saat konferensi pers virtual, Kamis, 08 Juli 2021.
Berikut peta kekuatan Indonesia di Olimipiade Tokyo 2020:
1. Bulutangkis
Cabor bulutangkis meloloskan 11 atlet. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari kategori tunggal putra, Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra serta pasangan ganda campuran yang diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Bulutangkis menjadi cabor Indonesia yang punya tradisi emas Olimpiade. Kali ini, Tim Bulutangkis Indonesia kembali dibebani target emas. Ganda putra dan ganda campuran menjadi harapan tumpuan.
“Beban kami memang berat, tapi mudah-mudahan kami bisa mempertahankan tradisi emas Olimpiade untuk Indonesia. Ganda putra dan ganda campuran yang kami targetkan semoga mereka bisa maksimal,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Rionny Mainaky, Selasa, 06 Juli 2021.
2. Atletik
Atletik meloloskan, Lalu Muhammad Zohri, yang turun di nomor paling bergengsi, 100 meter putra. Lalu lolos ke Olimpiade setelah finis ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik di Golden Grand Prix Osaka, Jepang Mei 2019 yang sekaligus menjadi catatan waktu terbaiknya saat ini.
Di Olimpiade Tokyo 2020, PB PASI tidak memberikan target medali buat Lalu Zohri. PASI ingin Lalu Zohri bisa lolos ke final nomor lari 100 meter di Tokyo nanti.
“Sebisa mungkin dia bisa ke semifinal saja sudah bagus banget. Tapi kalau bisa, dia ke final. Tidak ada target waktu, tapi Lalu punya target pribadi bisa lari di bawah 10 detik. Soal medali, mudah-mudahan, melihat latihannya saya yakin lah dia bisa masuk final dan lari di bawah 10 detik dan bisa memecahkan rekor atas namanya sendiri. Bisa saja di 9,99 detik, kan tetap di bawah 10 detik,” ucap Eni Nuraeni, pelatih Lalu Zohri.
3. Angkat Besi
Angkat besi menjadi cabang olahraga yang tidak pernah absen menyumbangkan medali Olimpiade buat Indonesia sejak 2000.
Kali ini, angkat besi Indonesia berkekuatan lima lifter di Tokyo 2020, yakni Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg putra, Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg putri, Deni di kelas 67 kg putra, Rahhmad Erwin Abdullah di kelas 73 kg puta dan Nurul Akmal di 87 kg putri.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Joko Pramono, enggan memberikan target besar buat para atletnya.
“Di situasi seperti ini kami tidak ada target. Kami hanya melaksanakan persiapan yang terbaik untuk bertanding. Tapi yang mendekati medali ada Eko dan Cantika. Yang lainnya hanya bisa wait and see,” ucapnya.
“Kami tidak bisa bicara soal peluang. Kami sudah berusaha maksimal. Tinggal waktu bertempurnya nanti seperti apa. Yang penting anak-anak bisa bertanding dengan baik,” imbuh Joko.
4. Renang
Renang mengirimkan dua wakil ke Olimpiade Tokyo 2020 melalui jalurr wildcard. Mereka adalah Aflah Fadlan Prawira yang turun di nomor 400 meter dan 1500 meter gaya bebas dan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya ganti putri.
Sekjen Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Wisnu Wardhana, mengatakan kedua perenang Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020 tak dibebankan meraih medali.
“Target PRSI untuk dua atlet yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 adalah memperbaiki prestasi dan rekor nasional. Persiapan (atlet renang) lancar. Khusus pelatnas olimpiade masih bisa latihan di GBK,” kata Wisnu, Senin, 12 Juli 2021.
5. Panahan
Lewat empat wakilnya di Olimpiade Tokyo 2020, panahan yakin bisa mempersembahkan medali emas buat Indonesia kali ini.
Keempat wakil panahan tersebut yakni Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Pangestu, Alviyanto Bagas Prastyadi, serta Diananda Choirunnisa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Iksan Ingratubun, mengatakan panahan Indonesia akan meraih minimal satu medali emas dan satu medali perak dari Olimpiade Tokyo 2020.
Emas ditargetkan diraih dari tim beregu putra, sedangkan beregu campuran diharapkan bisa meraih perak atau minimal perunggu.
Optimisme itu muncul setelah skor yang diciptakan beregu putra selama latihan masuk ke dalam poin medali emas di Olimpiade Tokyo, yakni 666 poin yang dihasilkan Bagas dan Arif, sedangkan Riau Ega catatan poin terbaik di 654 dan 660. Sementara poin standar ada di 634.
“Sudah di angka-angka yang insyaAllah bisa (meraih) medali di Olimpiade Tokyo 2020. Kan sudah bisa dilihat saat mereka bertanding di Paris (2021 Archery Final Olympic Qualification Tournament). Makanya tidak heran tiga-tiganya dapat nilai 10. Jadi bukan target muluk-muluk,” kata Iksan beberpa waktu lalu.
6.Menembak
Indonesia mengirimkan satu-satunya wakil dari cabor menembak, yakni Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang turun di nomor 10 meter air riffle putri.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) menyebut tidak mematok medali buat Vidya.
Perbakin hanya berharap Vidya bisa menembus partai final nomor 50 meter rifle three positions putri dan 10 meter air rifle putri.
“Targetnya dia (Vidya Rafika) itu masuk final, karena dia masih muda banget. Baru 20 tahun,” kata Sekjen Perbakin, Firtian Yudit Swandarta.
7. Dayung (Rowing)
Cabang olahraga dayung Indonesia juga mengirimkan wakil di Olimpiade Tokyo 2020 dari nomor lightweight women’s double sculls (LW2x) atas nama Mutiara Rahma Putri/Melani Putri.
Keduanya lolos usai meraih peringkat empat di kejuaraan kualifikasi di Tokyo yang berlangsung 7 Mei lalu.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Budiman Setiawan, menyebut tidak ada target khusus buat rowing di Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, sekalipun tidak ditarget medali, ia berharap kedua atletnya bisa berlomba dengan optimal.
“Di olahraga dayung catatan waktu itu tergantung cuaca. Saya hanya menekankan supaya mereka bertanding dengan optimal. Target kami memang meloloskan atlet dan bisa bertanding di Olimpiade. Jadi tidak ada target khusus,” ucap Budiman.
8. Surfing
Dikali pertama surfing tampil di Olimpiade, Indonesia berhasil mengirimkan wakilnya. Rio Waida adalah atlet yang menjadi wakil Indonesia di Olmpiade Tokyo 2020.
Meskipun tampil debut, surfing tak mau melewatkan peluang untuk membawa pulang medali buat Indonesia. Meskipun perjuangan yang harus dilewati Rio Waida tak mudah karena harus menghadapi lawan-lawan tangguh sejak babak awal.
“Jadi skemanya berdasarkan seeding dan Rio berada di bawah. Artinya dia akan menghadapi lawan tangguh sejak di babak awal. Tapi kami optimistis dengan kemampuan Rio dan target kita bawa pulang medali, apapun itu,” kata pelatih surfing untuk Olimpiade, Tipi Jabrik.(*)